AGUSTI, RAHMA JULIA and PRASADI, OTO (2024) TUGAS AKHIR : BIOKOAGULAN SELULOSA DAN BIOMEMBRAN SELULOSA NA2-EDTA/PVA/PEG DARI LIMBAH DAUN KETAPANG UNTUK PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BATIK. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.
![[img]](https://elib.pnc.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
COVER-ABSTRACT.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (239kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (708kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (896kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (462kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (2MB) |
Abstract
Banyaknya industri di kabupaten Cilacap dapat memberikan efek negatif terhadap lingkungan, seperti timbulnya limbah hasil buangan yang dihasilkan oleh industri tersebut. Salah satu limbah yang dihasilkan yaitu limbah cair batik dengan jumlah volume yang besar. Oleh karena itu dibutuhkan koagulan alami untuk penurunan polutan yang terdapat pada limbah cair batik seperti biokoagulan selulosa dan biomembran selulosa dari limbah daun ketapang. Daun ketapang mengandung organic acid dan zat tannin yang tinggi dalam daun ketapang menjadikannya sebagai sumber selulosa yang baik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan serbuk selulosa yang digunakan untuk membuat biokoagulan dan biomembran yang dikarakteristikan kadar air, gugus fungsi dan struktur permukaan yang digunakan untuk menurunkan kadar polutan pada limbah cair batik. Proses pembuatan biokoagulan selulosa yang dilakukan antara lain penghalusan daun ketapang hingga ukiran 100 mesh, sintesis biokoagulan selulosa yaitu proses delignifikasi dengan mencampurkan serbuk daun ketapang 1:10 dengan pelarut KOH 10% dan 15%. Proses hidrolisis dengan mencampurkan hasil delignifikasi 1:10 dengan pelarut HCl 5%, 10%, dan 15%. Proses bleaching dengan mencampurkan hasil hidrolisis 1:10 dengan pelarut NaOCl 9%. Analisis selulosa menggunakan metode Chesson 1981 sehingga dihasilkan kadar selulosa terbaik yaitu sebesar 47,34%. Proses pembuatan selulosa biomembran antara lain, pencampuran serbuk selulosa terbaik yaitu melalui proses delignifikasi dengan pelarut KOH 15%, proses hidrolisis degan pelarut HCl 15% dan proses bleaching dengan pelarut NaOCl 9% dicampurkan dengan larutan PVA+HNO3 4 ml, PEG 2 dan 4 gram, Na2-EDTA 1 dan 1,5 gram kemudian dicetak menggunakan paralon diameter 6 cm. Hasil dari penelitian ini adalah biokoagulan selulosa dari daun ketapang yang optimum memiliki karakteristik kadar air 1,0236%, gugus fungsi O-H ulur, C-H unsur, CH2 ulur, C-H tekuk, C-O ulur, dan struktur permukaan tidak berpori dan berserat. Biomembran selulosa Na2-EDTA/PVA/PEG dari daun ketapang yang optimal memiliki karakteristik kadar air 1,0224%, gugus fungsi O-H stretching, C-H stretching, C=O ulur, C-O, C-N ulur, C-H aromatik, dan struktur permukaan tidak berpori dan rapat. Penurunan polutan pada limbah cair batik yang diberikan biokoagulan selulosa dari daun ketapang terhadap penurunan kadar ammoniak 1,59 m/L – 0,81 mg/L, derajat keasaman (pH) 8,2 – 8,9, kadar chemical oxygen demand (COD) 2,02 mg/L – 0,8 mg/L, kadar total suspended solid (TSS) 155 mg/L - 70 mg/L. Penurunan polutan pada air limbah cair batik menggunakan biomembran Na2-EDTA/PVA/PEG terhadap penurunan kadar ammoniak 0,43 m/L – 1,29 mg/L, derajat keasaman (pH) 8,2 – 8,9, kadar chemical oxygen demand (COD) 2,9 mg/L – 8,37 mg/L, kadar total suspended solid (TSS) 150 mg/L – 55 mg/L.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | biokoagulan, biomembran, daun ketapang, limbah cair batik, selulosa. |
| Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
| Divisions: | Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan |
| Depositing User: | Rahma Julia Agusti |
| Date Deposited: | 09 Sep 2024 00:24 |
| Last Modified: | 09 Sep 2024 00:24 |
| URI: | https://elib.pnc.ac.id/id/eprint/1720 |
Actions (login required)
 |
View Item |