TUGAS AKHIR : PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK PET JENIS BOTOL PLASTIK AIR MINERAL MENJADI PELLET BIJI PLASTIK DAUR ULANG

Sukmawati, Sukmawati and Rahayu, Theresia Evila Purwanti Sri and Prasadi, Oto (2023) TUGAS AKHIR : PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK PET JENIS BOTOL PLASTIK AIR MINERAL MENJADI PELLET BIJI PLASTIK DAUR ULANG. Diploma thesis, Politeknik Negeri Cilacap.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (135kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (317kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (465kB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (634kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (356kB) | Request a copy
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (6MB)

Abstract

Penerbitan Peraturan BPOM No. 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan merupakan sebuah keseriusan pemerintah dalam pengolahan sampah dengan metode recycle sebagai wujud implementasi kemasan daur ulang dalam panduan untuk produsen pangan, produsen kemasan pangan, instansi terkait dan masyarakat. Mengolah limbah botol plastik air minerale jenis PET menjadi pellet biji plastik daur ulang memiliki potensi besar dalam menciptakan produk ramah lingkungan, menerapkan prinsip ekonomi sirkular, membantu program pemerintah dan menjaga lingkungan. Kualitas pellet biji plastik daur ulang yang baik untuk kemasan pangan bergantung dengan bahan baku dan suhu yang digunakan dalam proses pembuatannya. Maka, penulis tertarik untuk melalukan penelitian tentang pellet biji plastik daur ulang dengan berbagai merk limbah botol plastik jenis PET menggunakan variasi suhu sehingga dapat mengetahui kualitas pellet biji plastik daur ulang yang terbaik. Metode pembuatan pellet biji plastik daur ulang menggunakan konsep proses pelletizing. atau proses pencetakan suatu bahan dengan bentuk pellet atau silinder kecil-kecil dengan sifat yang berbeda dari bahan baku limbah botol plastik air mineral. Kunci dari pendaur ulangan limbah botol plastik air mineral menjadi pellet biji plastik terletak pada pemanasan modul induksi dengan merubah bentuk padat menjadi cair. Pada pengukuran kadar air, kerapatan curah dan kontaminasi lainnya seluruh variabelnya memenuhi baku mutu SNI 8424:2017. Sedangkan pada pengukuran kontaminasi PVC yang tidak memenuhi baku mutu hanya di variabel vit 150 °C. Sementara itu pada pengukuran logam berat timbal (Pb) yang memenuhi baku mutu dibawah 1 ppm adalah vit 120 °C, vit 135 °C dan 150 °C. Semakin keras tekstur bahan baku maka semakin membutuhkan suhu pelelehan lebih tinggi. Akan tetapi, semakin tinggi suhu pelelehan menyebabkan warna produk lebih gelap. Penentuan warna produk juga dipengaruhi oleh warna awal dasar bahan baku. Sedangkan pada penentuan kuat tarik dipengaruhi oleh semakin tinggi suhu dan semakin lentur suatu bahan baku, maka semakin tinggi modul elastis dari kuat tarik pellet biji plastik daur ulang. Sehingga produk yang dapat digunakan untuk kemasan pangan yaitu variabel Vit 135°C. Pengujian LC50 72 jam pada produk pellet biji plastik daur ulang dengan consentrasi 6,5 kg/m3 pada semua variabel memiliki tingkat toksistas yang cenderung kecil.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pellet, Biji Plastik, Daur Ulang, Botol Bekas, Timbal
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Depositing User: Sukmawati
Date Deposited: 25 Aug 2023 02:36
Last Modified: 25 Aug 2023 02:36
URI: http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/788

Actions (login required)

View Item View Item