FEBRIANI RAIS, NUR INDAH and DWITYANINGSIH, ROSITA and TRIWURI, NURLINDA AYU (2024) TUGAS AKHIR : PEMANFAATAN LIMBAH AMPAS TEBU (Saccharum Officinarum L.) MENJADI BIOETANOL DENGAN PROSES HIDROLISIS NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH). Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (287kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (353kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (382kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (253kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (475kB) |
Abstract
Limbah ampas tebu adalah sisa serat tanaman tebu yang dihasilkan setelah proses ekstraksi sari tebu. Kandungan yang terdapat dalam ampas tebu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan bakar terbarukan yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan organik. Oleh karena itu penelitian ini akan dilakukan pemanfaatan limbah ampas tebu (Saccharum Officinarum L.) menjadi bioetanol dengan proses hidrolisis natrium hidroksida (NaOH). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi NaOH terdahap kadar etanol, kadar metanol, kadar air dan tampak pada bioetanol dari ampas tebu dan pengaruh variasi waktu fermentasi terhadap kadar etanol, kadar metanol, kadar air dan tampak visual sesuai standar mutu SNI 7390:2022 Tentang Bioetanol Terdenaturasi Untuk Gasohol. Dalam penelitian ini metode yang digunakan dalam pembuatan bioetanol dengan mengekstraksi limbah ampas tebu, hidrolisis menggunakan NaOH dengan variasi 1%, 2% dan 3% selama 60 menit dengan suhu 100℃, fermentasi menggunakan ragi roti dengan variasi waktu 7 dan 10 hari, dan destilasi dengan suhu 98℃ selama 5 jam, selanjutnya, dilakukan analisis untuk mengetahui kualitas bioetanol meliputi uji kadar etanol, kadar metanol, kadar air dan tampak visual sampel. Berdasarkan hasil penelitian, perbedaan variasi kadar NaOH yang digunakan dan variasi waktu fermentasi yang dilakukan berpengaruh terhadap kualitas bioetanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar etanol yang dihasilkan belum memenuhi standar mutu SNI 7390:2022, namun kadar metanol, kadar air, dan tampilan visual telah sesuai dengan standar tersebut. Sampel terbaik dihasilkan pada konsentrasi NaOH 2% dengan waktu fermentasi 10 hari, menghasilkan kadar etanol 2,332%, kadar metanol 0,041%, dan kadar air 0,1%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ampas tebu, Bioetanol, Hidrolisis basa, Variasi Fermentasi |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan |
Depositing User: | Nur Indah Febriani Rais |
Date Deposited: | 18 Sep 2024 00:54 |
Last Modified: | 18 Sep 2024 00:54 |
URI: | http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/1893 |
Actions (login required)
View Item |