HERANI, NENENG and RAHMAT, SAEPUL and PRASETIA, VICKY (2022) TUGAS AKHIR : Monitoring Mesin Pengering Padi Menggunakan Metode Tray Dryer. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.
Text
COVER.pdf Download (619kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (134kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (627kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) | Request a copy |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (734kB) |
Abstract
Indonesia merupakan negara agraris dimana 40% mata pencaharian penduduknya adalah petani. Padi adalah salah satu tanaman budidaya petani yang paling banyak ditanam di Indonesia, hal tersebut dikarenakan penanaman padi tidak terlalu mengandalkan musim (musim kemarau atau musim hujan), banyaknya masyarakat yang memilih menanam padi di karenakan mayoritas makanan pokok penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras pada 2021 mencapai 31,36 juta ton. Angka produksi tersebut diperoleh dari luas panen padi tahun 2021 yang mencapai 1.696.712,36 hektar dan produksi beras diperkirakan mencapai 55,16 juta ton gabah kering giling (GKG). Padi yang dipanen umumnya memiliki kadar air sekitar 20-23% basis basah pada musim kemarau dan 24-27% basis basah pada musim hujan. Pada tingkat kadar air ini, gabah tidak disimpan karena sangat rentan terhadap jamur dan kerusakan. Hal tersebut dapat mengurangi nilai jual beras nantinya. Pengeringan merupakan salah satu penanganan pasca panen yang sangat penting dilakukan pada gabah. Untuk itu diperlukannya pengeringan secara buatan untuk memudahkan dan mempercepat proses pengeringan tanpa harusmenunggu sinar matahri.berdasarkan hal tersebut diperlukannya pengembangan dari metode yang sudah ada berupa pengering metode tray dryer. Pengembangan dari penelitian sebelumnya adalah menggunakan gabungan tipe oven dengan rotary. Alat ini dilengkapi monitoring suhu, kelembaban, berat, dan kadar air sehingga mempermudah dalam penggunaannya. Hasil perancangan sitem maupun mekanik baik, kecepatan pengeringan gabah tergantung besar rpm dan jumlah gabah yang dimasukkan dalam baki. Pada pengujian dengan kecepatan 100 rpm mampu mengeringkan dengan lama waktu 1 jam. Sedangkan pada kecepatan 200 mampu mengeringakan gabah dalam waktu 25 menit. Untuk hasil keduanya padi sudah dikatakan kering namun belum dapat masuk kriteria padi siap giling. Jadi semakin besar rpm maka semakin singkat waktu pengeringan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | padi, pengering, monitoring, kadar air |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Teknik Listrik |
Depositing User: | Arief Rahman Hakim |
Date Deposited: | 07 Sep 2022 01:48 |
Last Modified: | 07 Sep 2022 01:48 |
URI: | http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/188 |
Actions (login required)
View Item |