TUGAS AKHIR : SINTESIS KOAGULAN DARI BOTTOM ASH MENGGUNAKAN ASAM SULFAT (H2SO4) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) UNTUK PENJERNIHAN MINYAK JELANTAH

HERDIANY, FADILLA RISA and PRASADI, OTO (2024) TUGAS AKHIR : SINTESIS KOAGULAN DARI BOTTOM ASH MENGGUNAKAN ASAM SULFAT (H2SO4) DAN NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) UNTUK PENJERNIHAN MINYAK JELANTAH. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.

[img] Text
BAB III METODE PENELITIAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB) | Request a copy
[img] Text
Cover-Abstrak.pdf

Download (773kB)
[img] Text
Cover-Abstrak.pdf

Download (773kB)
[img] Text
BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (146kB)
[img] Text
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.pdf

Download (278kB)
[img] Text
BAB IV PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (361kB) | Request a copy
[img] Text
BAB V PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (116kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (166kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (557kB)

Abstract

Limbah fly ash dan bottom ash di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penggunaan batu bara sebagai bahan baku energi alternatif pada industri PLTU. Kandungan silikat serta alumina yang terkandung dalam fly ash dan bottom ash ini bersifat aktif karena dapat bereaksi dengan komponen lain sehingga berdampak buruk terhadap tanah dan permukaan air akibat rembesan logam yang terkandung. Namun penggunaan fly ash telah banyak digunakan sebagai bahan baku semen dan batako, namun penggunaan bottom ash masih jarang dimanfaatkan. Adapun solusi dan inovasi dalam penanganan limbah bottom ash, salah satunya dimanfaatkan menjadi bahan koagulan asam dan basa. Metode yang digunakan didalam pembuatan koagulan asam berupa bottom ash dihaluskan hingga berukuran 100 mesh dan dicuci menggunakan aquades dengan perbandingan 1:2 (%w:%v) pada kecepatan 250 rpm selama 30 menit. Bottom ash kemudian dikeringkan menggunakan food dryer pada suhu 70oC selama 24 jam. Bottom ash selanjutnya dicampurkan dengan asam sulfat (H2SO4) untuk mendapatkan koagulan asam dan natrium hidroksida (NaOH) untuk mendapatkan koagulan basa.Variasi bottom ash dengan penambahan H2SO4 dan NaOH masing-masing masing-masing berupa 1:0,25; 1:0,5; 2:0,25; 2:0,5; 2:0,75 (%w:%v). Proses pembuatan koagulan asam dan basa ini dipanaskan dengan menggunakan furnace pada suhu 750 oC selama 1 jam. Setelah itu koagulan selanjutnya dihaluskan hingga berukuran 100 mesh dan dicuci menggunakan aquades dengan perbandingan 1:2 (%w:%v) pada kecepatan 250 rpm selama 30 menit. Bottom ash kemudian dikeringkan menggunakan food dryer pada suhu 70oC selama 24 jam. Analisis yang digunakan berupa analisis kadar air, analisis gugus fungsi, analisis struktur permukaan dan unsur koagulan. Karakteristik koagulan terbaik kemudian diaplikasikan dalam penjernihan 200 ml minyak jelantah yang ditambahkan massa koagulan asam dan basa masing-masing pada variasi 1,5; 1; dan 1,5 (%w). Proses koagulasi ini menggunakan kecepatan pengadukan sebesar 250 rpm selama 30 menit dan kemudian disaring dengan menggunakan kertas saring. Analisis minyak jelantah yang telah dikoagulasi selanjutnya dianalisis kadar air minyak, densitas minyak, dan bilangan asam. Hasil dari penelitian diperoleh karakteristik koagulan asam (H2SO4) yang optimal pada variasi B2A0,75 yang memiliki kadar air 3,76%, struktur permukaan berbentuk aglomerat dan makropori, memiliki unsur O, Na, Al, Si, S, Ca, dan Fe dengan gugus fungsi berupa Si-O-Si, Si-O-Al, dan O-H. Karakteristik sintesis koagulan basa (NaOH) yang optimal pada variasi B2B0,75 memiliki kadar air 2,7%, struktur permukaan berbentuk aglomerat dan makropori, memiliki unsur C, O, Na, Al, Si, S, Cl, Ca, Fe dengan gugus fungsi berupa C-H, Si-O-Si, dan Al-O-Al. Hasil yang didapatkan dari penjernihan minyak jelantah dengan koagulan asam (B2A0,75) memiliki nilai densitas 918-919 kg/m3, kadar air minyak sebesar 0,06-0,02%, dan bilangan asam sebesar 0,768-0,64 mgNaOH/g . Sedangkan karakteristik minyak jelantah yang telah diaplikasikan dengan koagulan basa (B2B0,75) memiliki nilai densitas 912-917 kg/m3, kadar air minyak sebesar 0,05-0,01%, dan bilangan asam sebesar 0,64-0,128 mgNaOH/g.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: bottom ash, minyak jelantah, sintesis koagulan
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Depositing User: Fadilla Risa Herdiany
Date Deposited: 02 Sep 2024 05:51
Last Modified: 02 Sep 2024 05:51
URI: http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/1635

Actions (login required)

View Item View Item