HIKMAH, AZKA INAYATUL and RAHAYU, THERESIA EVILA PURWANTI (2024) TUGAS AKHIR : PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN SAMPAH ORGANIK DAN BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) TALI (Gigantochloa apus) DENGAN PEREKAT TEPUNG KANJI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.
Text
Cover TA AZKA.pdf Download (518kB) |
|
Text
BAB I TA AZKA.pdf Download (130kB) |
|
Text
BAB II AZKA.pdf Download (347kB) |
|
Text
BAB III AZKA.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) | Request a copy |
|
Text
BAB IV AZKA.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy |
|
Text
BAB V AZKA.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB) | Request a copy |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA AZKA.pdf Download (96kB) |
|
Text
LAMPIRAN TA AZKA.pdf Download (538kB) |
Abstract
Kebutuhan listrik berbahan baku batu bara akan terus meningkat setiap tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Diketahui bahwa bahan baku batu bara ini merupakan bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu dibutuhkan inovasi di dalam mencari bahan baku pengganti batu bara, salah satunya adalah biobriket . Biobriket yang digunakan pada penelitian ini berasal dari limbah bambu tali (Gigantochloa apus) dan campuran sampah organik dengan perekat tepung kanji. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengkaji potensi dan memanfaatkan sampah organik dan bambu tali (Gigantochloa apus) dengan tepung kanji sebagai perekat serta menguji parameter kualitas biobiobriket sehingga memiliki nilai yang sesuai dengan standar mutu biobriket dalam SNI 8966-2021. Pembuatan biobriket dimulai dengan proses karbonisasi menggunakan pirolisis pada suhu 200⁰C dengan waktu 5 jam pada bambu tali (Gigantochloa apus) dan 3 jam pada sampah organik. Arang bambu tali (Gigantochloa apus) dan arang sampah organik selanjutnya dihaluskan hingga 60 mesh. Serbuk arang bambu tali (Gigantochloa apus) dan sampah organik selanjutnya divariasikan A1 (95%:5%); A2 (90%:10%); A3 (85%:15%); B1 (95%:5%); B2 (90%:10%); B3 (85%:15%); C1 (95%:5%); C2 (90%:10%); C3 (85%:15%). Variasi arang selanjutnya diberi perekat tepung kanji A (5%); B (7%); C (10%). Biobriket kemudian dicetak dengan cetakan berbentuk balok dengan ukuran 4cm x 2,5 cm x 2,9 cm. Biobriket selanjutnya di oven pada suhu 105 oC selama 2 jam untuk mengeringkan biobriket nya. Biobriket yang telah kering selanjutnya dianalisis dan diapatkan biobriket terbaik pada variasi A1 (95% bambu tali (Gigantochloa apus), 5% sampah organik dan perekat 5%) dengan nilai kalor 21.918 MJ/KG, kadar Air 1,03%, kadar abu 10%, volatil matter 9,73%, densitas 0,971 g/cm3, 80,27%. Variasi biobiobriket A1 terbaik dikarenakan komposisi bambu tali (Gigantochloa apus) lebih banyak dibandingkan dengan komposisi sampah organik. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak komposisi bambu tali (Gigantochloa apus) didalam biobiobriket akan semakin baik kualitas biobiobriket yang didapatkan. Selain itu semakin tinggi perekat akan menghasilkan kualitas biobriket yang semakin menurun.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bambu tali (Gigantochloa apus), biobriket, pirolisis, sampah organik, tepung kanji. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Teknik Pengendalian Pencemaran Lingkungan |
Depositing User: | Azka Inayatul Hikmah |
Date Deposited: | 27 Aug 2024 03:58 |
Last Modified: | 27 Aug 2024 03:58 |
URI: | http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/1575 |
Actions (login required)
View Item |