BAHRIN, BAHRIN (2024) PEMBUATAN BIODIESEL B40 DARI MINYAK JELANTAH DENGAN VARIASI SUHU 50-60ºC DAN SUHU 60-70ºC SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA GENERATOR SET KAPASITAS 6,8 KVA. Diploma thesis, POLITEKNIK NEGERI CILACAP.
Text
cover.pdf Download (812kB) |
|
Text
BAB1.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy |
|
Text
BAB2.pdf Restricted to Repository staff only Download (414kB) | Request a copy |
|
Text
BAB3.pdf Restricted to Repository staff only Download (414kB) | Request a copy |
|
Text
BAB4.pdf Restricted to Repository staff only Download (459kB) | Request a copy |
|
Text
BAB5.pdf Restricted to Repository staff only Download (37kB) | Request a copy |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Repository staff only Download (548kB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam dan manusia yang besar, dimana secara spesifik pada minyak nabati. Minyak nabati yang dihasilkan rata-rata digunakan untuk pengolahan makanan. Dimana industri pengolahan makanan, restoran bahkan warung makanan menyumbang sedikitnya sepertiga minyak jelantah. Yang mana kita ketahui bahwa minyak jelantah adalah produk turunan minyak nabati yang sudah tidak bisa digunakan kembali sekaligus menjadi limbah cair. Pengolahan minyak jelantah sebagai biodiesel menjadi alternatif sekaligus pemanfaatan limbah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Biodiesel sendiri menjadi alternatif bahan bakar diesel pada mesin-mesin diesel, dimana kita ketahui bahwa minyak bumi yang kita gunakan saat ini terus mengalami pengurangan. Pemanfaatan bahan bakar biodiesel sendiri berfokus pada produk B40 dengan variasi suhu 50-60ºC dan suhu 60-70ºC yang spesifik digunakan pada mesin-mesin diesel utamanya adalah generator set. Dimana generator set yang dipilih memiliki kapasitas 6,8 kVA yang dapat kita ambil data pengukuran untuk perhitungan nilai energi yang dihasilkan. Pada pembuatan biodiesel B40 minyak jelantah variasi suhu 50-60ºC dan suhu 60-70ºC digunakannya metode transesterifikasi-esterifikasi dengan katalisator untuk mencapai proses menjadi B40. Pada variasi suhu bertujuan untuk mendapatkan spesifikasi dan perbandingan menghitung nilai energi yang dihasilkan. Dengan cara mempertahankan kedua jenis suhu tersebut menggunakan metode pemanasan stabil pada proses transesterifikasi-esterifikasi. Setelah didapatkan produk B40 variasi suhu 50-60ºC dan suhu 60-70ºC dilakukannya pengujian laboratorium dan uji bakar sebagai parameter perhitungan nilai energi. Didapatkan hasil untuk biodiesel B40 variasi suhu 50-60ºC dan suhu 60-70ºC belum bisa mencapai standar mutu sampel produk solar (dexlite), dimana pengujian nilai kalori solar bernilai lebih tinggi dibandingkan biodiesel B40. Nilai kalori inilah yang mempengaruhi kinerja starting pada mesin generator set. Uji bakar yang dilakukan pada karakteristik warna asap menunjukkan biodiesel B40 dengan kedua variasi suhu berbeda menghasilkan warna yang putih, menunjukkan nilai polusi udara lebih rendah dari pada solar. Untuk rentang waktu pembakaran, biodiesel menghasilkan kualitas pembakaran yang lebih tahan lama dibandingkan produk solar. Selain itu, didapatkan perbedaan yang terjadi pada kedua variasi biodiesel B40, yakni pada nilai massa jenis (ASTM D4052-22), kekentalan (ASTM D445-21e1) dan nilai kalori (ASTM D240-19) yang berpengaruh pada reaksi starting mesin, performa mesin dan analisa cemaran udara mesin generator set. Dibutuhkan sistem filterisasi yang mampu membuat minyak jelantah menjadi 90% minyak bersih kembali agar produk yang dihasilkan sesuai standar mutu yang diberlakukan untuk biodiesel.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Biodiesel, Minyak Jelantah, Biodiesel B40, Generator Set, Bahan Bakar Diesel |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Teknik Listrik |
Depositing User: | Bahrin |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 08:00 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 08:00 |
URI: | http://elib.pnc.ac.id/id/eprint/1466 |
Actions (login required)
View Item |